apa ada sesuatu diotakmu ..???

Minggu, 04 September 2011

Fenomena Incest dalam Kitab Kuno

Pada umumnya pembaca akan kaget mendapatkan judul seperti itu di dalam sebuah kitab yang diatributkan kepada Tuhan. Anda harus membacanya sendiri agar dapat percaya. Pembaca dengan cepat mengacu ke halaman 13 untuk merasakan lebih dahulu bagian yang paling senonoh dari "Combat Kit". Di awal halaman terdapat definisi dari Kamus New Collins (New Collins Dictionary).

INCEST: "Hubungan seksual antara 2 orang yang mempunyai hubungan yang sangat dekat." Kamus Oxford menambahkan kalimat - "Untuk menikah."


Di Suatu Minggu

Pada hari Miriggu pagi, ketika sedang meneliti hal ini, saya dikunjungi oleh dua orang penginjil keliling. Mereka datang untuk memberi saya solusi dalam mengatasi masalah dunia dari Injil yang "Suci". Saya mengalihkan pembicaraan, dan memberitahukan mereka bahwa saya hampir menyelesaikan tulisan tentang bunga rampai "Incest". Saya bertanya, "Apakah mereka merigetahui arti kata tersebut?" Mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui. Saya menjelaskan arti kata tersebut kepada mereka. Yaitu tentang hubungan seksual antara .... Ayah dan anak perempuannya, antara anak laki-laki dan ibunya, antara ayah dan menantu perempuannya, antara kakak dan adik.

Saya menanyakan apa yang akan mereka katakan jika setelah esai tentang masalah tersebut selesai, saya memberikannya kepada adik atau anak perempuan mereka yang masih muda untuk membacanya. Mereka berdua bereaksi dengan mengatakan akan menahan saya!

Saya bertanya mengapa? Mereka mengatakan bahwa perbuatan saya memberikan buku yang mesum, kotor dan tidak bermoral kepada orang yang mereka cintai adalah sebuah serangan terhadap kesucian mereka. Saya mengatakan tidak akan menyalahkan mereka atas reaksi keras tersebut. Tetapi bagaimana jika ajaran mesum dan perzinahan yang tidak bermoral tersebut diambil dari yang dinamakan "Kitab Tuhan", kitab suci Injil. "Tidak mungkin", mereka berseru dengan marah. Injil tidak berisi pornografi seperti itu! Buktikan! Mereka meminta!"

Saya bertanya, "Buku yang berada di tangan Anda, apakah itu Injil?" (Para penginjil selalu membawa sebuah Injil) "Ya!"jawabnya. "Bolehkah saya melihatnya?" Injil tersebut diberikan kepada saya. Saya membuka Kejadian pasal 19 dan menunjukkan ayat 30, saya meminta salah seorang dari mereka membacanya. Penginjil tersebut melihat ayat itu lalu "tersenyum menyeringai". Dia ingin mengalihkan permasalahan. Saya bertanya, "Ada apa, apakah itu bukan Firman Tuhan?", "Ya," jawab mereka tanpa berfikir lagi "tetapi ... tetapi .... " Namun ketika didesak, apa yang dibaca orang Kristen tersebut? Lihatlah salinan aktual dari kitab suci tersebut pada bagian bawah bab ini.

Kedua salinan tersebut berasal dari Versi King James (KJV). Anda akan melihat adanya sedikit variasi antara kedua salinan tersebut. Pada ayat 32 versi pertama dibicarakan anak-anak perempuan Lot (Nabi Luth) yang ingin "mempertahankan benih ayah kita," sementara pada versi kedua ditulis dengan "mempertahankan keturunan ayah kita," tetapi terjemahan Injil yang lebih modern berbicara terus terang. Mereka berbicara secara jujur dan terus terang:-




"Pada malam itu mereka (kedua anak perempuan Lot) memberi ayah mereka (Lot) minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih tua berhubungan seksual dengannya .... " Keesokan harinya berkatalah sang kakak kepada adik-nya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; Sebaiknya malam ini kita beri dia minum anggur lagi; masuk1ah engkau untuk tidur dengan dia, sehingga masing-masing kita akan mempunyai anak dari ayah kita. Demikianlah pada malam itu juga mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih muda berhubungan seksual juga dengan ayahnya; ....Dengan cara ini mengandung kedua anak Lotitu dari ayah mereka. "
(Injil - Kejadian 19: 33-36*) (Dari Good News Bible in Today's English)

Sebagai hasil dari hubungan haram dan perzinahan ini, kedua anak Lot masing-masing mendapatkan seorang anak yang terkenal dalam Injil sebagai nenek moyang Amon dan Moab, komunitas yang dijaga dan dilindungi secara khusus dalam "Kitab Tuhan". Bangsa Yahudi harus memusnahkan orang-orang Palestina tanpa kecuali, tetapi bagi keturunan Lot dari hasil perbuatan zinah, Tuhan mempunyai perlakuan khusus yang lunak:

"Tuhan berkata kepadaku (Musa). Pada hari ini engkau (bangsa Israel) akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar, maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negeri Bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada Bani Lot menjadi miliknya." (Injil - Ulangan 2: 18-19).

Bangsa Amon dan Moab tidaklah lebih baik dari sepupu Palestina mereka. Dalam pandangan Injil mereka hanyalah benih dari Lot, seorang keturunan zinah! Tanyakan kepada para penginjil, "Apa kandungan moral, pelajaran yang bisa dipelajari dari cerita mesum yang vulgar ini?" Jika tidak ada kandungan moral -dan memang tidak ada- lalu mengapa Tuhan tidak mencela Lot atau mendatangkan syphillis, gonorrhoe atau AIDS kepadanya? Bahkan sebaliknya, keturunannya adalah bangsa yang diberkahi dalam pandangan Tuhan. Nilai moral bagaimana yang bisa Anda dapatkan?

Penegasan Seorang Psikolog 

Dr. Vernon Jones, seorang psikolog Amerika yang ter-nama, melakukan eksperimen pada sekelompok anak sekolah yang usia dan status pendidikannya sama. Cerita tertentu dengan bias khusus diceritakan ke anak-anak tersebut. Kesimpulannya adalah, cerita-cerita ini membuat "perubahan kecil tetapi permanen pada karakter anak-anak ini, meski di dalam situasi kelas yang terbatas." Yang agak mengherankan, seorang penginjil Evangelist yang berpengaruh, Jimmy Swaggart, dalam bukunya tentang "Incest" (perzinahan) meratapi adanya perzinahan antara para ayah dan anak perempuannya yang telah mencapai proporsi yang endemik di USA. Ada sebuah hukum yang berlaku: secara fisik Anda adalah apa yang Anda makan dan secara moral dan mental Anda adalah apa yang Anda baca!

Sebelum melangkah lebih lanjut, bukalah Injil Anda pada Kejadian bab 19 ayat 30-36, dan beri bingkai ayat-ayat ini seperti Anda lihat pada bagian bawah bab ini, dan tulis pada bagian atas halaman tersebut dengan tulisan yang besar, dicetak tebal dan diberi garis bawah: "Perzinahan antara ayah dan anak perempuannya". Di bagian bawah halaman tersebut terdapat referensi berikutnya dalam topik: "Perzinahan antara ibu dan anak laki-lakinya Hal. ...?" dengan tipe ketebalan huruf yang sama.

Dapatkan referensi berikutnya dalam Injil Anda - Ke-jadian 35: 32, dan isikan dalam nomor halaman (seperti yang Anda lihat telah dilakukan) pada bagian bawah bab ini. Perhatikanlah nomor halaman yang berbeda-beda dalam Injil yang berbeda. Jadi yakinkan nomor halaman tersebut sebelum memberi nomor dalam Injil Anda.

Dengan Kejadian 35 dalam keadaan terbuka, beri bingkai ayat 22 seperti terlihat pada halaman 264 dan 265, dan tulis judul dalam huruf tebal: "Perzinahan antara anak laki-laki dan ibunya, " dan garis bawahi. Pada bagian bawah halaman tersebut, tulis: "Perzinahan antara mertua dan menantu perempuannya Hal. ...?" Lihat Kejadian 38 ayat 15-18 dan ulangi latihan memberikan nomor halaman dan membingkai ayat tersebut seperti yang telah Anda lakukan dalam 2 contoh sebelumnya. Kemudian kembali ke "Combat Kit" halaman 13 dan 14, dan selesaikan latihan menandai Injil Anda untuk menghadapi setiap "penginjil Kristen" yang mengetuk pintu Anda. Semakin baik persiapan Anda, maka penginjil tersebut akan menjadikan layang-layang sebagai pesawatnya.

Secara sekilas lihat kembali 2 halaman dibelakang (264 dan 265), danjudulnya: "Perzinahan antara Anak Laki-laki dan Ibunya."

Baca ayat 22 di sana. Kedua salinan tersebut berasal dari versi King James (KJV yang paling terkenal. Tipe yang lebih besar berasal dari KJV dalam "Revisi Utama Kelima"nya. Sesudah merevisi kitab tersebut lima kali, orang--orang Kristen masih menyebutnya versi King James (!). Bandingkan kedua salinan tersebut. Mereka mulai -"Dan terjadilah," dan "Dan maka terjadilah." Umat Kristen belum membebaskan diri mereka dari sindrom "Pada mulanya". Lihat The Choice jilid I, tentang penyakit abadi ini.


Terjemahan Modern Lebih Eksplisit 

Kedua kutipan tersebut membicarakan- "Ruben pergi dan berbaring dengan Bilhah." Injil Katholik Roma versi Douay menggunakan pilihan kata yang berbeda, yaitu "Ruben pergi dan tidur dengan Bala," (maksudnya Bilhah). Tulisan yang berlainan ini tidak mengatakan kepada kita berapa usia Ruben. Tidak ada seorang pun yang heran mendengar seorang anak berusia 5 atau 10 tahun tidur dengan ibunya atau ibu tirinya, untuk menghangatkan diri. Versi "The New Century" dalam Injil Anak-anak Internasional (diterbitkan oleh "Word Bibles" Word (ITK) Ltd, Milton Keynes, Inggris) tidak menghendaki anak-anak Kristen menerka-nerka arti kata "berbaring" atau "tidur". Mereka bahkan mengeluarkan para penginjil dari kesulitan menerangkan kata-kata sederhana yang mereka sendiri ragu atas interpretasinya. Terjemahannya adalah -"Ruben melakukan hubungan seksual dengan seorang budak wanita Israel yang bernama Bilhah."

Dapatkah mereka menyatakannya dalam bentuk yang lebih sederhana bagi "para penganut kelahiran kembali" yang tidak pernah menjadi dewasa?

Dari 12 anak Yakob, Ruben adalah "anak pertama", putra tertua, yang dalam usianya yang sebaik-baiknya, memperkosa ibunya! Meski disebut "budak wanita" atau "gundik", dia adalah istri ayahnya, (dan istri ayah Anda adalah seorang ibu dalam definisi apa pun).

"Istri" dan "gundik" adalah istilah yang sinonim dalam Injil. Periksa dalam Injil Anda di rumah:
(a) Ibrahim mengambil pula seorang istri, namanya Ketura. (Injil - Kejadian 25: 1)

Kitab Kejadian dikenal sebagai kitab pertama Musa Alaihis salam. Tuhan Yang Maha Kuasalah yang dianggap telah mendiktekan kelima kitab Taurat Yahudi yang sekarang diterima oleh semua umat Kristen sebagai Firman Tuhan. Pada kitab pertama dari lima kitab ini, Tuhan Yang Maha Kuasa mengatakan kepada Musa Alaihis-salam bahwa "istri" ketiga dari temannya, Ibrahim Alaihis-salam adalah Keturah, dua yang sebelumnya adalah Sarah dan Hajar. Jika Tuhan Musa Alaihis salam sendiri mengetahui bahwa Keturah sebagai "istri" Ibrahim, lalu siapa yang mempunyai keberanian menentang-Nya dan mencemarkan nama Keturah? Tetapi "beberapa penulis yang "tidak diketahui" dari kitab 1 Tawarikh, bab satu, ayat 32, berani mengubah kata-kata yang didiktekan Tuhan kepada Musa Alalhis-salam dari "Istri" menjadi "Gundik", kecuali jika yang dimaksud sama. Sebaliknya, penginjil seharusnya mengetahui bahwa masih terdapat kontradiksi yang lain di dalam Injil. Lihat pada indeks "Combat Kit" dalam kontradiksi dalam injil dan tam-bahkan point ini dalam daftar Anda.

--------------

Perzinahan antara Ayah Dengan Anak Perempuannya 
LOT DAN KEDUA ANAKNYA
[30] Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya. [31] Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. [32] Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita. [33] Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. [34] Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." [35] Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur; lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan / ketika ia bangun. [36] Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

Perzinahan Antara Anak Laki-laki Dengan Ibunya
[22.a] Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal ini kepada Israel.

[1 Tawarikh 1:32] Keturunan Ketura, gundik Abraham: perempuan itu melahirkan Zimran, Yokasan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan.

[Kejadian 25:1] Abraham mengambil pula seorang istri, namanya Ketura.

Gundik: Lihat, istri dan gundik adalah istilah yang sinonim dalam Injil. Jika tidak, itu sebuah kontradiksi.
Read More

Suku Arab di Dalam Injil

Di dalam Injil...
(a). "Beban bagi Arab .... " (Injil - Yesaya 21: 13) Beban: berarti tanggung jawab Arab Muslim, dan tentu saja semua umat Islam saat ini sekarang, untuk menyebarkan agama Islam.
Yesaya menyebutkan ini setelah melihat bayangan sebuah pasukan keledai dan pasukan unta (Yesaya 21: 7). Pasukan keledai ternyata adalah Yesus Alaihis-Salam yang memasuki Yerusalem dengan mengendarai dua keledai (Matius 21: 7).

Lalu siapa "pasukan unta"?
Tidak lain adalah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang datang sekitar enam ratus tahun sesudah kedatangan Yesus Kristus. Jika kesimpulan ini tidak dapat diterima, maka berarti kenabian masih belum terpenuhi.


(b).  ". . desa-desa yang didiami Kedar" (Injil-Yesaya 42: 11).
"Arab dan semua pemuka Kedar.... " (Injil - Yehezkiel 27: 21)
Ensiklopedi Injil standar Internasional mengutip yang berikut ini dari A. S. Fulton:
" ... Dari rumpun Ismail, Kedar adalah yang paling penting, dan oleh karena itu pada masa berikutnya nama tersebut diaplikasikan untuk semua suku-suku liar padang pasir Melalui Kedar (Arab Keidar) geneolog Muslim menelusuri nenek moyang Muhammad dari Ismail."

(c) ".... Dia (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) tampak bersinar dari pegunungan Paran (di Arab) dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (mengacu pada saat penaklukan Makkah oleh Muhammad)." (Injil - Ulangan 33: 2).

(d) "... dan Aku (Tuhan) akan membangkitkan kecemburuan mereka (bangsa Yahudi) dengan yang bukan umat (bangsa Arab) dan akan menyakiti hati mereka (bangsa Yahudi) dengan bangsa yang bebal," (bangsa Arab sebelum Islam). (Injil - Ulangan 32: 21)
Read More

Kisah Kehidupan Paulus


Di antara ummat Yahudi Diaspora ada seorang perantau Yahudi Hellenist di bandar Griek, Tarsus, ibukota negara Kilikiayang epilepticus, yakni berpenyakit ayan. Namanya Syaul,lebih dikenal dengan nama Grieknya Paulos (latinnya Paulus). Dalam bahasa Griek tidak ada huruf syin (sy), dan kalimat "saulos" dalam bahasa Griek artinya banci, dan oleh karena itu dijadikan namanya Paulos. Dukunnya dan teman jalan pada
tahun -tahun akhir dari masa tablighnya bernama Lukas, seorang Griek god-fearer, yakni mualaf.

Paulus tentang diri dan didikannya:

Rum XI: I - Karena aku ini seorang Israil juga, benih Ibrahim, suku bangsa Benyamin. 

2 Korintus XI: 22 - Orang Ibranikah mereka itu? Demikianlah juga aku. Orang Israilkah mereka itu? Demikianlah juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu? Demikianlah juga aku. 

Galatia I: 14 - dan majulah aku di dalam agama Yahudi lebih dari pada kebanyakan orang yang sebaya dengan aku, sebab teramat sangat usaha atas segala adat-istiadat nenek moyangku. 

Pilipi III: 5 - Yang diselamatkan pada delapan hari umurku, berasal bangsa Israil, dari pada suku bangsa Benyamin, seorang Iberani keturunan orang Ibrani; tentang hal syari'at Torat, aku seorang Parisi. 

Rum VII: 9 - Dahulu aku ini hidup dengan tiada bertorat (yakni masih belum baligh), tetapi tatkala penyuruhan itu tiba (pada umur 12 tahun), maka dosa itu hidup pula

Mustahil Paulus tidak dipengaruhi oleh gymnasium Yunani dan komedinya. Bagi seorang Yahudi yang saleh, turut serta dalam permainan (games) adalah haram, tetapi mustahil baginya untuk tidak melihatnya. Dari surat -surat Paulus dapat ditarik kesimpulan bahwa ia adalah seorang penonton yang gemar, asyik. Siapa yang tinggal di Tarsus dan berbahasa Yunani menghirup jiwa Hellenist, tidak peduli agama atau bangsa apa. Seorang Yahudi bisa saleh, tetapi tak bisa hidup di Tarsus sebagaimana di Yerusalem.

Suatu drama kebaktian yang terkenal adalah dari dewa Attis dan dewi ibu Cybele:
Pada suatu hari di bulan Maret yang dikenal sebagai hari Darah (bersamaan dengan Jum'at Suci, Goede Vrijdag ummat Kristen), patung dewa Attis diikat pada suatu pohon sedang mengeluarkan "darah" sampai mati. Darah yang sesungguhnya, itu diberi oleh para pendetanya yang menusuk-nusuk sambil menari-nari kegila-gilaan. Adakalanya beberapa dari mereka yang dirasuki itu, mengkebirikan dirinya, hal mana diketahui
oleh Paulus seperti ternyata dari Galatia V: 12 - Biarlah segala orang yang mengguncangkan hatimu itu kudung.

Dalam Kitab Nabi Yehezkiel VIII: 14 kita baca bahwa beberapa perempuan Yahudi menangisi dewa pembebas Tamus yang terbunuh, hal mana adalah suatu bukti betapa luasnya pengaruh dari agama misteri kafir itu hingga diamalkan orang di Yudea jua. Seorang anggauta dari cultus misteri tidak terbatas pada suatu faham agama. Ia mungkin seorang Gnostic dalam theology, mungkin juga seorang falaki. Seorang yang
menganut suatu filsafat Yunani tidak mustahil turut dengan cultus misteri lain. Segala faham yang disatukan ini
dinamakan syncretisme.

Para sarjana meragukan kebenaran Rasul-rasul XXII:3, dalam ayat ini Paulus mengakui berguru kepada Rabbi Gamaliel di Yerusalem sedang ia besar dan dididik di Tarsus. Tak dapat disangsikan bahwa ia bukan seorang Palestina, melainkan seorang Yahudi Griek. Kalau benar ia dididik di Yudea, niscaya pengetahuannya tentang bahasa Griek kurus sekali. Paulus menggunakan Septuaginta, itulah Torat yang
diterjemahkan dan diperluas dalam bahasa Griek pada kira-kira tahun 200 S.M., terjemahan mana ditolak oleh ulama Yerusalem. Dalam surat-suratnya, Paulus suka mengutip ayat-ayat dari Septuaginta, misalnya Rum IX:17; XI:4; XII:19; 1 Korintus III:19.
Ada juga ayat-ayat yang tak terdapat pada Septuaginta, tetapi pada beberapa dokumen yang ditemukan pada tahun 1947 di gua-gua dari Lautan Mati (Dead Sea Scrolls).

Bahasa Paulus bukan Griek klassik, melainkan "koine," yakni bahasa sehari-hari. Bahasanya buruk dan sulit difahami orang,
hal ini tampak dari II Korintus XI:6 - "Sungguhpun aku kurang faham di dalam hal pertuturanku, ..." dan
2 Petrus III: 16 - "Demikianlah di dalam segala surat kirimannya dikatakannya dari hal segala perkara itu. Di
dalamnya itu ada juga beberapa perkara yang susah dimengerti, ..."

Paulus mengakui, ia seorang Parisi. Di Yerusalem diajar ilmu Syari'at Musa dan tafsirnya. Di antara penganut mazhab  Parisi sendiri terdapat banyak sekali pertentangan faham, mungkin lebih banyak dari pada yang terlihat dalam kitab Talmud.

Sebenarnya ada dua terbitan Talmud, ialah yang diterbitkan di Palestina dan yang diterbitkan di Babilonia. Terbitan Babilonia ini adalah lebih luas. Terbitan Palestina bertarikh dari kira-kira pertengahan abad ke V Masehi, sedangkan terbitan Babilonia kira-kira setengah abad kemudian. talmud terdiri dari aneka warna soal yang dahulunya dikenal semata-mata sebagai tradisi lisan. Intisari dari kitab ini adalah Misyna, yakni "ulangan" yang menafsirkan Syariat Musa; sebaliknya Misyna ini ditafsir oleh kitab Gemara yang artinya "sempurna." Juga ada bahan dari kitab Tosefta, yakni "perlengkapan." Al-Masih dalam kitab Talmud adalah manusia biasa dari darah dan daging yang diutus Allah , lain dari conceptnya ummat Nasrani yang mempertuhankannya. Referensi tentang Yesus dalam Talmud banyak sekali menderita dari keadaan sukar yang disebabkan oleh pertengkaran Yahudi-Nasrani dan akibat pengejaran Yahudi oleh Nasara Dalam banyak hal dengan sengaja dibikin tidak dapat dimengerti oleh awam kecuali orang dalam dan agar jangan dimengerti oleh padri Nasara yang mengumpulkan dan membakar Talmud bergerobak-gerobak karena dianggapnya isinya adalah bid'ah. Walaupun demikian, masih ada juga sindiran-sindiran yang terang.

Baik Talmud maupun Misyna berisi sindiran tentang Yesus yang berasal dari zina dan yang dihina kesuciannya. "Kelahiran yang tak halal dari Kristus senantiasa dipertahankan dalam dogma yudaisme," kata S. Krauss.12

Kitab rasul-rasul sebetulnya kurang menceritakan tentang apostel-apostel, akan tetapi bagian terbesarnya meriwayatkan tentang Paulus sendiri. Setengah orang menduga bahwa Paulus adalah seorang "apostolos" yakni seorang amil dari Baitaal Muqqadis, pengumpul uang zakat di daerahnya yang kemudian disetorkan pada bait-al mal di Yerusalem, di mana ia mendengar tentang ajaran sufi dari Isa Al-Masih yang ia memerangi sebagai bid'ah.

Tentang berbaliknya, yakni tobatnya Paulus dapat dibaca dalam tiga saduran yang saling bertentangan dari kitab kisah yang pendek, kenyataan mana menimbulkan pertanyaan yang mana yang benar dan yang mana yang dusta.

Rasul-rasul IX: 3, 4, 5, 6, 7 - Sedang ia berjalan dekat dengan Damsyik, tiba-tiba memancarlah suatu cahaya dari langit sekeliling dia; maka rebahlah ia ke tanah, lalu didengamya suatu suara yang mengatakan kepadanya: "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan aku?" Maka sahutnya: "Siapakah engkau, ya Tuhan?" Maka ia pun bersabda: "Aku Yesus, yang engkau aniayakan. Bangkit dan masuklah ke dalam negeri, di sana akan dikatakan kepadamu barang yang wajib engkau perbuat." Maka orang yang
berjalan bersama-sama dengan dia itu pun berdiri tercengang, mendengar suara itu, tetapi tiada nampak barang seorang pun.

Rasul-rasul XXII:9 - Sungguhpun segala orang yang bersama-sama dengan aku itu nampak cahaya itu, tetapi tiada mendengar suara Dia, yang berkata kepadaku itu. Rasul-rasul

XXVI: 14 - Tatkala patik sekalian sudah rebah ke tanah, patik dengar suatu suara mengatakan kepada patik dengan bahasa Ibrani: "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan Aku? Sukarlah bagimu menendang dosa."

Pada saduran yang pertama orang yang berjalan bersama-sama dengan dia berdiri tercengang, mendengar suara, tetapi tiada nampak barang seorangpun. Pada saduran kedua orang yang bersama-sama dengannya nampak cahaya itu, tetapi tiada mendengar suara, sedang pada saduran ketiga bukannya berdiri tercengang tetapi sekalian rebah ke tanah.

Paulus berpendapat bahwa para mualaf tidak harus disunat dan tidak harus pula tunduk kepada Syariat Musa, akan tetapi ia yakin bahwa orang Yahudi tidak bebas dari hukum dan kewajiban - kewajiban tersebut.

Nyatalah dari I KORINTUS 7 tentang asceticism (zuhud) dari Paulus yang berkata "baiklah laki-laki jangan menyentuh perempuan," akan tetapi "lebih baik kawin dari pada menyala berahinya." Dari fasal tersebut bersumber alasan kenapa padri Roma Katolik tidak menikah. Paulus melihat isteri bukan sebagai kawan hidup dalam keluarga, akan tetapi semata-mata dari sudut kekelaminan (sex), dengan kata lain, untuk melampiaskan berahi jangan sampai melacur, berzina.

Untunglah kaum Fundamentalist yang berkata bahwa mereka mengikuti kata demi kata dari kitab suci yang diilhamkan oleh Tuhan itu (Sacra Scriptura Verbum Dei = Kitab Suci adalah Firman Allah), nampaknya tidak menganggap terlalu serius nasehat dari Paulus. Ia sendiri barangkali tidak pemandangannya (I KORINTUS 7:40), tetapi pada fikirannya hal itu juga menurut "Roh Allah." Perlu ditambah di sini bahwa menurut keyakinan Nasara, Allah itu roh yang memasuki tubuh makhlukNya, seperti Yesus, Paulus, dan seterusnya, sedangkan



oleh : Prof. H.S. Tharick Chehab

Read More

Minggu, 28 Agustus 2011

Memahami Lebih Jauh Tentang Hari Natal

KELAHIRAN YESUS MENURUT BIBEL

Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam

Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. 
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”

Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk ( 7M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.

Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.

Cukup jelas pertentangan kedua ayat (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember.
Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari.

Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.

kelahiran Yesus menurut Qur'an
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
(Surat Maryam\19: 23-25)

Jadi menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:

”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”


TAHUN BERAPA YESUS LAHIR

Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.

Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:

Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.

ASAL USUL PERAYAAN NATAL 25 DESEMBER

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.

Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).

Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:

Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.

Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.

Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.

Putaran jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.

Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):

1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.

Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba.

Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma:

Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa? (Roma 3:7)

Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:

Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.(Matius 24:4-5).

PANDANGAN BIBEL TENTANG UPACARA NATAL.

Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.

Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”

SUMBER-SUMBER KRISTEN YANG MENOLAK NATAL

1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:

”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”

2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:

”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”

3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:

”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.

(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”

Kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingatri hari kelahiran Isa Al Masih- yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Read More